HMPS Magister KPI Gelar Guest Lecture: Kupas Metode Riset Media Digital dalam Dakwah Islam.
HMPS Magister KPI Gelar Guest Lecture: Kupas Metode Riset Media Digital dalam Dakwah Islam.

Jumat kemarin (5/12) himpunan mahasiswa program studi (HMPS) magister komunikasi penyiaran islam (KPI) gelar acara guest lecture research methods in digital media new approaches for islamic comunication student. Acara tersebut diadakan di ruang meeting fakultas dakwah dan ilmu komunikasi (FDIKOM) lantai dua serta turut mengundang pemateri dari Pakistan yang memang berfokus pada komunikasi massa dan jurnalisme.

Ketua pelaksana acara guest lecture, Siti Nurlailah Sya’diah mengungkapkan dengan diadakannya acara tersebut menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa komunikasi, terutama mahasiswa komunikasi UIN Jakarta, memang dituntut untuk memahami komunikasi media digital namun menyelaraskan dengan ajaran agama islam.

”sebagai mahasiswa diperlukan untuk adaptif agar paham bahwasannya islam tidak harus menggunakan peci atau bahkan gamis dan bisa berdakwah, namun sebetulnya inti dari dakwah tersebut adalah menyampaikan. Terutama di era digital yang sudah semakin pesat, sebagai mahasiswa dengan membuat konten yang menyampaikan beberapa ilmu pun sudah dinilai sebagai bagian dari dakwah tersebut,” ungkapnya.

Salah satu peserta acara guest lecture, Panji Putrawan Makalag menuturkan dengan mengikuti acara tersebut pemateri menekankan bahwasannya kini kita sebagai mahasiswa komunikasi tengah hidup di era digital yang sangat canggih sehingga sebagai mahasiswa komunikasi tidak hanya berfokus hanya kepada satu orang saja untuk melakukan kegiatan komunikasi tersebut, namun dapat menggunakan media sosial yang dapat menyebar lebih pesat dan tidak berfokus antara satu mata ke mata yang lain.

”tantangan terbesar untuk saat ini adalah algoritma sosial media yang memang menyesuaikan dengan apa yang sering dilihat oleh pengguna tersebut, seperti konten – kontem islami sering muncul di media sosial pengguna yang memang menonton konten tersebut, namun bagi yang tidak pernah nonton akan ditayangkan konten – konten biasa saja, hal tersebut menjadikan penonton yang mengetahui islam menjadi lebihh banyak tau, sedangkan yang tidak mengetahuinya akan tetap tidak mengetahui,” tuturnya.(Yuzka Al-mala)HMPS MD2