
Pada hari Selasa, 05 April 2022 Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatul Jakarta telah sukses menyelenggarakan kegiatan Workshop Entrepreneurship, dengan tema
“Formulasi Strategi” melalui media zoom. Workshop ini bertujuan untuk generasi muda ataupun mahasiswa-mahasiswi agar mengetahui bahwa dalam entrepreneur tentu ada strategi dan tahapan-tahapan yang harus diketahui untuk memulai suatu usaha.
Workshop tersebut telah menghadirkan bapak Drs. Cecep Castrawijaya, M.A. sebagai keynote speaker. Dimoderatori oleh Muhammad, dan diisi oleh Shifa Aulia Safira, Dwi Apriyani, Fashihatul ‘Ula dan Muhammad Shah Riza Pahlevi sebagai pemateri. Webinar tersebut digelar dalam rangka mengisi Mata Kuliah Manajemen Strategi.
Shifa Aulia Safira memaparkan pengertian dari formulasi strategi adalah tahapan pertama dari proses manajemen strategis. Kemudian ia melanjutkan dengan menjelaskan tentang formulasi strategi yang mencakup pengembangan visi dan misi, mengidentifikasi kesempatan dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menciptakan tujuan jangka panjang, memulai strategi alternatif, dan memilih strategi khusus untuk dicapai.
Dwi Apriyani menjelaskan tentang penyusunan strategi, ia memaparkan secara umum Formulasi strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang sebuah strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Ia juga mengatakan bahwa menurut Morton (1996 : 17-22) menyatakan bahwa terdapat keterkaitan yang saling menunjang antara; Struktur Organisasi & Budaya Perusahaan, Peran Individu, Teknologi, Struktur Organisasi dan Proses Manajemen yang dipengaruhi oleh Lingkungan Sosio-Ekonomis External serta Lingkungan Teknologi External dalam metodologi pembentukan sebuah Strategi. Lalu ia menjelaskan bahwa formulasi sendiri memiliki 5 tahap implementasi, antara lain yaitu : Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis, Formulasi Strategi, Perencanaan Proyek Induk Strategis, Implementasi Strategi, Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi.
Muhammad juga menambahkan bahwa ada dua hal yang berkaitan dengan pemilihan strategi, yang pertama adalah menyusun skenario perusahaan dan kedua adalah proses penetapan pilihan strategis, setelah itu ia menjelaskan hal yang harus diperhatikan dalam menyusun skenario perusahaan yaitu dapat dilakukan melalui beberapa tahapan-tahapan. Pertama, gunakan skenario industri untuk mengembangkan serangkaian asumsi tentang lingkungan tugas. Kedua, kembangkan ukuran umum atas laporan keuangan perusahaan atau unit bisnis pada tahun-tahun sebelumnya untuk membuat proyeksi atas laporan keuangan pro forma. Ketiga, susun pro-forma laporan keuangan secara rinci untuk setiap alternatif strategis. Kemudian, ia melanjutkan pilihan strategis adalah evaluasi terhadap berbagai alternatif strategi dan pemilihan alternatif strategi yang terbaik. Berdasarkan alternatif strategi yang dihasilkan, setiap alternatif harus dievaluasi untuk melihat kemampuannya memenuhi empat kriteria yaitu ; Mutual Exclusivity, Success, Completeness, Internal Consistency.
Fashihatul ‘Ula juga mengatakan bahwa kerangka perumusan strategi yang komprehensif itu ada tiga, yaitu: Tahap Input (Input Stage), Tahap Pencocokan (Matching Stage), Tahap Keputusan (Decision Stage). Kemudian ia juga menjelaskan satu persatu pertama, Tahap Input (Input Stage) yang berisi informasi input dasar yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi terdiri atas: Matrik Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), Matrik Evaluasi Faktor Internal (IFE) dan Matrik Profil Kompetitif (CPM), kedua, Tahap Pencocokan (Matching Stage) Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal meliputi : Matrik Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strenghts–Weakness-Opportunities-Threats-SWOT), Matrik Posisi Strategis dan Evakuasi Tindakan (Strategic Position And Action Evaluation - SPACE), Matrik Boston Consulting Group (BCG), Matrik Strategi Besar (Grand Strategic Matrix). Ketiga, Tahap Keputusan (Decision Stage) Melibatkan satu teknik saja yakni: Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Startegic Planning Matrix - QSPM). Ia juga mengatakan kesembilan teknik dalam kerangka perumusan strategi di atas membutuhkan gabungan institusi dan analisis.

Muhammad Shah Riza Pahlevi menjelaskan Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah untuk masa depan perusahaan, yang bertujuan untuk membangun visi dan misi perusahaan, menetapkan tujuan strategis serta merancang strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam rangka menciptakan nilai terbaik yang berasal dari konsumen. Strategi yang telah ditentukan harus sesuai dengan tujuan perusahaan, sehingga akan membawa posisi perusahaan ke posisi yang terbaik.