Webinar Internasional Pusat Studi Pemberdayaan dan Perdamaian Prodi PMI dengan Tema “Civilization Exchange for Global Peace and Understanding”
Webinar Internasional Pusat Studi Pemberdayaan dan Perdamaian Prodi PMI dengan Tema “Civilization Exchange for Global Peace and Understanding”
Webinar PMI UIN JakartaProgram Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan webinar internasional dengan tema “Civilization Exchange for Global Peace and Understanding” via zoom meeting yang diselenggarakan pada Rabu, 29 Juni 2022. Webinar internasional yang berkolaborasi dengan Center of Study for Empowerment and Peace Islamic Community Development Major Faculty of Da’wah and Communication State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta  diisi oleh President of CECF and Founder of Al Basheer Seminary, Prof. Imam Mohamad Bashar Arafat, Ph.D dan Professor of the Faculty of Da'wah and Communication, Prof. Dr. Andi M Faisal Bakti, MA.\ Webinar PMI UIN JakartaDekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, S.Ag., M.Ed., Ph.D membuka webinar tersebut. Suparto mengatakan konstruksi konsep manusia beradab dibangun atas kedamaian dan menjadikan dunia sebagai rumah yang aman. Apabila melihat surat Al-Hujurat ayat 13 yang artinya “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” dari ayat tersebut mengingatkan kita untuk menjaga perdamaian. “Ini diskusi sangat menarik bagi kita semua yang benar-benar peduli dengan fenomena global,” ucap Suparto, Rabu (29/6). Webinar PMI UIN JakartaDalam webinar tersebut,  President of CECF and Founder of Al Basheer Seminary, Prof. Imam Mohamad Bashar Arafat mengatakan peradaban ini yang membawa kemakmuran dunia dengan semua pengetahuan, teknologi, matematika, sains, dan kedokteran melalui Cordova, Spanyol. Tak hanya itu, Imam juga menuturkan bahwa terdapat peradaban lain yang berjalan di permukaan bumi ini. Seperti melihat piramida, amfiteater Romawi ,Persia atau Bizantium. Lanjut Imam, kita juga perlu mempelajari faktor-faktor yang berperan dalam bangkit dan runtuhnya peradaban sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk kepentingan umat manusia untuk memahami apa yang menjadi penyebab naik turunnya sebuah peradaban. Selain itu, Imam takjub dengan budaya Indonesia. Imam sangat senang ketika mengunjungi Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki budaya yang luar biasa, harmoni, dan menakjubkan  “Saya telah mengunjungi Indonesia berkali-kali. Sejujurnya saya suka Indonesia, Anda memiliki budaya yang luar biasa dan menakjubkan,” pungkas Imam, (29/6). Webinar PMI UIN JakartaSelain itu, Profesor Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Prof. Dr. Andi M Faisal Bakti, MA menuturkan, kebiasaan individu dapat berubah menjadi kebiasaan Komunitas, lalu menjadi nilai-nilai yang dilembagakan yang disebut nilai-nilai lembaga. Lanjut, kata Andi, ketika sebuah nilai benar dan berkembang di masyarakat dan terus disebarluaskan, nilai yang diakui baik dalam masyarakat maupun di luar masyarakat disebut nilai moral. Andi mengatakan bahwa masih banyak masalah dan konflik yang ada di Indonesia. Tak hanya itu, masih banyak orang yang tidak mengerti tentang Islam. Oleh sebab itu, kata Andi, perlu ditekan serta menyebarkan ide-ide pertukaran peradaban untuk perdamaian dan pemahaman global ke belahan dunia. Dalam presentasinya, Andi menuturkan, ada banyak tantangan peradaban, juga narasi yang terkenal dari Samuel yaitu interaksi antarperadaban yang berisi pemikiran Huntington tentang benturan peradaban karena warna dosa manusia, yang diproyeksikan disebabkan oleh banyak orang.