Seminar nasional dengan tema optimalisasi pengelolaan zakat dan Wakaf melalui professionalisme Amil, Nadzir dan penguatan sumber daya manusia
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta — Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Magister Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkolaborasi dengan (LAZIS MD) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Wakaf Melalui Profesionalisme Amil, Nadzir, dan Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)”, Selasa (16/12), bertempat di Ruang Teater Lantai 2 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kegiatan ini menghadirkan akademisi dan praktisi zakat-wakaf nasional sebagai upaya memperkuat pemahaman serta kompetensi mahasiswa dan masyarakat terhadap pengelolaan zakat dan wakaf yang profesional, berkelanjutan, dan berdampak sosial-ekonomi.
Seminar nasional diawali dengan sambutan Ketua Panitia, Syahrizal, S.Sos. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa zakat dan wakaf tidak semata-mata dipahami sebagai aktivitas spiritual dan ritual keagamaan, tetapi juga memiliki dimensi ekonomi dan sosial yang strategis dalam mendorong kesejahteraan umat. Pada kesempatan tersebut, Syahrizal juga mengajak seluruh peserta seminar untuk berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan melalui donasi QRIS yang telah disiapkan panitia sebagai bentuk output nyata kegiatan. Donasi tersebut diperuntukkan bagi saudara-saudara di wilayah Sumatra yang terdampak bencana banjir.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Dr. Cecep Castrawijaya, M.M., M.A., selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Dakwah sekaligus Ketua Perkumpulan Ahli Manajemen Dakwah Indonesia. Ia mengapresiasi penuh inisiatif dan kerja kolaboratif HMPS Magister Manajemen Dakwah bersama LAZIS MD dalam menyelenggarakan seminar nasional ini. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang akademik untuk bertukar gagasan, tetapi juga wahana pembentukan kesadaran kritis mahasiswa terhadap isu-isu pengelolaan zakat dan wakaf kontemporer. Ia berharap seminar ini dapat melahirkan gagasan-gagasan inovatif, riset aplikatif, serta mendorong lahirnya kader amil dan nadzir yang berintegritas, kompeten, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diwakili oleh Wakil Dekan III, Dr. Muhtadi, M.A. Dalam sambutan sekaligus pembukaan, ia menekankan pentingnya profesionalisme dalam pengelolaan zakat dan wakaf. Menurutnya, sebagaimana penyelenggaraan haji yang memiliki sistem sertifikasi, amil dan nadzir juga memiliki mekanisme sertifikasi yang mampu meningkatkan kualitas tata kelola dan kepercayaan publik. Selain itu, Dr. Muhtadi juga mendorong mahasiswa yang melakukan riset di bidang zakat dan wakaf untuk memanfaatkan peluang beasiswa riset dari BAZNAS guna mendukung keberlanjutan penelitian akademik. Ia berharap seminar ini menjadi titik awal penguatan ekosistem zakat dan wakaf berbasis riset, profesionalisme, dan kolaborasi lintas sektor.
Memasuki sesi inti seminar, para peserta mendapatkan pemaparan materi yang komprehensif dari lima narasumber yang memiliki kepakaran di bidang akademik maupun praktik pengelolaan zakat dan wakaf. Setiap pemateri menyampaikan materi secara sistematis, kontekstual, dan aplikatif sesuai dengan tantangan pengelolaan filantropi Islam saat ini.
Pemateri pertama, Dr. Muhamad Zen, M.A., Ketua LAZIS MD sekaligus Koordinator Zakat STF UIN Jakarta, menyampaikan materi mengenai Fiqh Amil. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan posisi strategis amil dalam sistem pengelolaan zakat menurut perspektif fikih Islam. Ia menekankan bahwa amil bukan sekadar petugas teknis pengumpul dan penyalur zakat, melainkan aktor utama yang memiliki amanah syar’i, tanggung jawab moral, serta tuntutan profesionalisme. Dr. Muhamad Zen juga menguraikan syarat-syarat amil, hak dan kewajibannya, serta pentingnya menjaga integritas dan transparansi agar pengelolaan zakat dapat memberikan dampak nyata bagi mustahik dan meningkatkan kepercayaan publik.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Kushardanta Susilabudi, S.E., M.M., Direktur Yayasan Muamalah Kreasi Hidup, yang membahas Manajemen Sumber Daya Manusia Amil. Ia menyoroti bahwa keberhasilan lembaga zakat sangat ditentukan oleh kualitas SDM yang mengelolanya. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan pentingnya sistem rekrutmen, pelatihan, pengembangan kompetensi, serta penilaian kinerja amil secara berkelanjutan. Menurutnya, amil di era modern dituntut tidak hanya memahami aspek keagamaan, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial, komunikasi publik, dan literasi digital agar lembaga zakat mampu beradaptasi dengan dinamika sosial dan teknologi.
Pemateri ketiga, Dr. Hendra Khalid, M.A., Dosen Zakat dan Wakaf FSEI IIQ Jakarta, mengulas secara mendalam materi Fiqh Nadzir. Ia menjelaskan konsep nadzir dalam perspektif fikih klasik hingga regulasi kontemporer di Indonesia. Dr. Hendra menegaskan bahwa nadzir memiliki peran strategis dalam menjaga keberlangsungan dan produktivitas harta wakaf. Ia juga membahas berbagai tantangan pengelolaan wakaf, mulai dari aspek hukum, pengamanan aset, hingga optimalisasi pemanfaatan wakaf agar tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga produktif dan berorientasi pada pemberdayaan umat.
Materi keempat disampaikan oleh Dr. Ai Nurbayyinah, S.E.I., M.M., IFP, Dosen Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang membahas Manajemen SDM Nadzir. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa pengelolaan wakaf yang efektif membutuhkan nadzir yang profesional, visioner, dan memiliki kapasitas manajerial yang kuat. Ia menjelaskan pentingnya perencanaan SDM, pembagian tugas yang jelas, peningkatan kompetensi, serta tata kelola kelembagaan nadzir yang akuntabel. Menurutnya, penguatan SDM nadzir menjadi kunci utama dalam mendorong transformasi wakaf sebagai instrumen pembangunan sosial dan ekonomi umat.
Pemateri terakhir, Sri Hidayati, Sekretaris STF UIN Jakarta, menyampaikan materi yang bersifat praktis dan aplikatif mengenai proses dan pengalaman menjadi Amil dan Nadzir di lingkungan STF UIN Jakarta. Ia menjelaskan mekanisme pendaftaran, tahapan pembinaan, serta peran amil dan nadzir dalam pengelolaan zakat dan wakaf di STF UIN Jakarta. Selain itu, ia juga mendorong mahasiswa untuk terlibat langsung dalam praktik filantropi Islam sebagai bagian dari pembelajaran lapangan, penguatan kompetensi, dan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Melalui pemaparan materi yang mendalam dan berimbang antara teori dan praktik tersebut, peserta seminar memperoleh pemahaman yang utuh mengenai pentingnya profesionalisme dan penguatan sumber daya manusia dalam pengelolaan zakat dan wakaf. Seminar ini tidak hanya menjadi forum akademik, tetapi juga ruang strategis dalam menyiapkan generasi amil dan nadzir yang berintegritas, kompeten, dan responsif terhadap kebutuhan umat.

