Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar webinar nasional dengan tema Manajemen Industri Penyiaran di Indonesia pada Senin (6/6). Webinar tersebut menghadirkan narasumber dari TV Publik TVRI, TV Dakwah Muhammadiyah dan TV NU, serta Radio Wakaf Radio Rasil. Ketua Prodi KPI, Dr. Armawati Arbi, M.Si. mengemukakan bahwa tujuan dari webinar ini yaitu meningkatkan pemahaman tentang persoalan manajemen dalam konteks penyiaran publik dan penyiaran Islam bagi dosen dan mahasiswa. Selain itu, webinar ini untuk memberikan potret manajamen penyiaran di media dakwah belakang ini dan bagaimana tantangan dan peluangnya di era digital. Sementara itu, Eflianty Analisa, narasumber dari TVRI menyampaikan bahwa industri penyiaran di Indonesia saat ini telah beralih dari analog ke digital. Hal itu memungkinkan adanya keuntungan dari teknologi digital yang tidak dimiliki teknologi analog. “Selain kualitas gambar dan suara lebih bagus, keuntungannya yaitu efisiensi infrastruktur dan biaya operasional serta mendukung teknologi ramah lingkungan. Kemudian terdapat keuntungan lain salah satunya adalah pertumbuhan industri kreatif,” katanya. Ali Ramadhan, narasumber dari TV NU mengatakan, manajamen TV Dakwah seperti TV NU yang berbasis kaderisasi tentu memiliki tantangan tersendiri. Utamanya tantangan untuk pembiayaan operasional dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia . Hal itu juga diamini oleh Makroen Sanjaya, narasumber TV Muhammadiyah. Ia pun mengemukakan bahwa tantangan saat ini adalah terjadinya dekadensi audiens televisi arus utama. Sebagai TV Dakwah, TV Muhammadiyah tentu juga mengalami dekadensi audiens sebagaimana televisi arus utama. Selain itu, Ichsan Thalib, narasumber dari Radio Rasil mengatakan, sebagai radio yang berbasis dakwah, tentu memiliki tantangan di era digital. Untuk itu, Radio Rasil saat ini selalu memberikan materi siaran yang bersifat informatif, edukatif dan inspiratif. Harapannya, materi tersebut bisa didengar oleh semua kalangan hingga mancanegara.