Prodi BPI Menggelar Kegiatan Peningkatan Mutu Dosen Bertema “Penguatan Subtansi dan Strategi Kepenyuluhan BPI”
Prodi BPI Menggelar Kegiatan Peningkatan Mutu Dosen Bertema “Penguatan Subtansi dan Strategi Kepenyuluhan BPI”
FGD BPI UIN JakartaKamis, 27 Oktober 2022, dilaksanakan kegiatan peningkatan mutu dosen Prodi BPI bertempat di ruang rapat lantai 2 FDIKOM. Acara dibuka oleh Dr. Siti Napsiyah, M.SW (Wakil Dekan 1 bidang Akademik) yang dalam paparannya menyambut baik kegiatan peningkatan mutu dosen tingkat prodi ini. Kegiatan ini penting untuk dilakukan di lingkungan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai upaya untuk melakukan pengayaan (enrichment) bagi dosen Prodi yang memiliki latar belakang keilmuan beragam. Dengan demikian, dosen BPI sebagai akademisi dapat melakukan pemutakhiran wawasan terkait praktik Bimbingan dan Penyuluhan Islam saat ini dari para praktisi. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan proses transfer pengetahuan dan keterampilan dari dosen ke mahasiswa semakin optimal. Bentuk kegiatan peningkatan mutu dosen ini mencakup pemberian materi oleh narasumber dan focus group discussion (FGD). Kegiatan peningkatan mutu dosen kali ini diselenggarakan secara bauran dengan mengangkat tema “Penguatan Substansi dan Strategi Kepenyuluhan BPI” yang diisi oleh narasumber yang merupakan praktisi di bidang Penyuluhan Agama, Penyuluhan Sosial dan Penyuluhan Pembangunan. Materi pertama disampaikan oleh Abdul Rahman, M.Si., Penyuluh Sosial Kementerian Sosial RI sekaligus Dosen Praktisi Prodi BPI. Pemateri 1 menyampaikan bahwa strategi kepenyuluhan yang dilakukan haruslah bersufat terstruktur, terukur dan massif. Selain itu, pemateri 1 juga menjelaskan proses bisnis dan alur pelaksanaan praktikum BPI yang selama ini dilaksanakan mahasiswa Prodi BPI sejak tahun 2015 hingga 2022. Adapun tahapan praktik penyuluhan yang dilaksanakan pada Praktikum Profesi Bimbingan dan Penyuluhan Islam yaitu persiapan yang meliputi tahap pembekalan di kelas dan di luar kelas, pola, sikap, dan perilaku, serta keterampilan khusus; tahap pelaksanaan yang meliputi pendampingan dosen dan pamong; tahap evaluasi dan monitoring yang meliputi seminar praktikum, laporan, video, dan buku kisah inspiratif berISBN. Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Naif, M.Pd.I., Penyuluh Agama Fungsional Kementerian Agama RI yang juga merupakan Dosen Praktisi Prodi BPI. Pemateri 2 memaparkan tentang Stategi Kepenyuluhan menurut PERMENPAN RB No. 9 Tahun 2021 bagi penyuluh PNS, mulai dari tahap persiapan bimbingan penyuluhan (penyusunan rencana, penyusunan materi dan penyusunan pedoman bimbingan penyuluhan); pelaksanaan (bimbingan dan penyuluhan, pendampingan dan mediasi masalah keagamaan dan pembangunan, kegiatan Kerjasama lintas sektoral program bimbingan dan penyuluhan serta pelayanan konseling dan informasi); serta tahap setelah pelaksanaan (meliputi monitoring dan evaluasi hasil serta pengembangan model atau metode bimbingan dan penyuluhan). Selain itu, pemateri 2 juga memaparkan strategi Kepenyuluhan Penyuluh Non-PNS (PAH) menurut KEPDIRJENBIMAS ISLAM No. 54 Tahun 2022 berikut Spesialisasi PAH yang dijadikan tema praktikum mahasiswa selama ini. Tema-tema tersebut yaitu pemberantasan buta aksara Al-Quran, keluarga Sakinah, pemberdayaan zakat, pemberdayaan wakaf, pemberdayaan ekonomi, produk halal, anti korupsi, moderasi beragama, kerukunan umat beragama, pencegahan Gerakan dan aliran keagamaan bermasalah, pencegahan NAPZA dan HIV/AIDS, dan haji dan umrah. Pemateri terakhir adalah Dr. Budi Sawitri, SST., M.Si. (Praktisi Penyuluhan dan Dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Malang). Pemateri ke-3 me-refresh pemahaman mengenai Penyuluhan yang merupakan upaya menyadarkan khalayak sasaran dengan tujuan menigkatkan kapasitas khalayak dengan cara penyebaran informasi, proses penerangan, perubahan perilaku, dan proses pendidikan. Strategi penyuluhan diawali dengan membuat rancangan penyuluhan, mengidentifikasi potensi wilayah, penetapan tujuan, sasaran, materi, metode, media, dan evaluasi penyuluhan, serta bagaimana implementasi penyuluhan. Setelah paparan, acara dilanjutkan dengan FGD terkait tema yang diangkat dengan dimoderatori oleh Bilqis Naufi, M.Si. Para peserta antuasias memberikan tanggapan dan pertanyaan baik yang hadir secara daring maupun luring. Tasman, M.Si yang hadir secara daring menyoroti bagaimana BPI hadir untuk memecahkan masalah sosial menggunakan Islam yang inovatif dan konstruktif alih-alih normatif. Adapun strategi perubahan sosial yang dilakukan oleh BPI inilah yang menggunakan unsur-unsur islam sesuai kepakaran  dosen-dosen BPI. Dr. Fauzun Jamal, MA menekankan pentingnya sikap optimis dalam mengubah mindset masyarakat. BPI harus berperan dalam memecahkan masalah sosial yang ada di komunitas muslim yaitu membantu mengubah kondisi masyarakat agar sesuai dengan apa yang diidealkan dalam Islam. Untuk itu, mahasiswa BPI perlu memahami teks-teks agama sebagai dasar Penyuluhan Islam selain aspek ritual dan praktek keagamaan. Rini L. Prihatini, M.Si mengapresiasi pemaparan tiga narasumber dan mengajak peserta yang merupakan dosen Prodi BPI menarik benang merah dari materi kepenyuluhan yang disampaikan tiga narasumber yang berbeda kepakarannya. Sebelum diserahkan kembali ke para narasumber, Artiarini Puspita, M.Psi mengaitkan bahasan kegiatan ini dengan Kurikulum Prodi BPI yang menguatkan sisi substansi kepenyuluhan dan mempertajam strategi penyuluhan sehingga mahasiswa yang lulus sebagai sarjana BPI memiliki kesiapan dan daya saing yang lebih baik di bidang Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Issue-issue yang muncul dalam diskusi kemudian ditanggapi oleh ketiga narasumber. Di akhir sesi, Kaprodi BPI, Ir. Noor Bekti Negoro, M.Si mengapresiasi tiga narasumber dan semua peserta yang hadir secara daring maupun luring. Besar harapan Kaprodi agar kegiatan-kegiatan positif seperti ini dapat kembali digelar dan direspon secara positif oleh para dosen Prodi BPI untuk peningkatan wawasan dan keterampilan para dosen. Acara ditutup dengan doa dan foto bersama. -art- [slideshow_deploy id='9257']