Prodi BPI Gelar Serial Webinar Ke-2, Motivasi Al-Qur’an: Terangi Era New Normal dengan Al-Qur’an

Kegiatan Webinar Motivasi Al-Qur’an ini diselenggarakan oleh kelompok tema Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an dengan tema “Terangi Era New Normal dengan Al-Qur’an” menggunakan Google Meet. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 November 2020 pukul 13.00–15.00 WIB. Tujuan dari kegiatan ini adalah bahwa umat manusia perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan rasa cintanya kepada Al-Quran bukan hanya di masa pandemi namun semasa karena Allah menciptakan manusia tidak lain untuk beribadah. Peserta yang ikut bergabung mencapai 36 partisipan yang berasal dari berbagai kalangan baik mahasiswa/i, para penyuluh, ustadz, ustadzah dan masyarakat lainnya. Acara diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh Master Of Ceremony (MC) sekaligus sambutan sekaligus membuka kegiatan, presentasi dua narasumber, tanya jawab, closing statement dari narasumber dan ditutup dengan doa bersama.
Webinar Motivasi Al-Qur’an ini merupakan rangkaian acara Mahasiswa/i semester 7 Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) dalam Kegiatan Praktikum Profesi Makro 2020 dengan tema Buta Huruf Al-Qur’an. Anggota dari kelompok tema Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an menyebar di beberapa daerah, di antaranya ada di Kecamatan Bekasi Timur, Sawangan depok, Kecamatan Cengkareng, Kecamatan Cibinong, Indramayu, Kecamatan Johar Baru. Tema Buta Huruf Al-Qur’an ini berada di bawah bimbingan Dosen Bapak Noor Bekti Negoroho. M.SI.

Kegiatan Webinar ini dipandu oleh Sekar Sri Rejeki selaku Master Of Ceremony (MC) sekaligus menjadi Moderator dan di bantu oleh teman mahasiswa lainnya, Nurhikmah. B, Rastiwi Puspita Arum, Azmi Vidi Rizaldi, M. Fajar Ramadhan, Oga Prayoga, Adhitia Mahalli Anwar. Dua narasumber pada kegiatan ini, yang pertama adalah Ustadz Deden Ibnu Aqil, selaku Penyuluh Agama Kecamatan Cibinong, dan narasumber yang kedua yaitu Ustadzah Siti Marwani, S.Ag yang merupakan lulusan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Guru SD islam Al-Azhar BSD, Juara 1 Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an se-Jawa Barat, Banten dan DKI.
Bapak Noor Bekti Negoroho. M.SI. selaku Dosen Pembimbing Kelompok Tema Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah menyelenggarakan, telah mensukseskan kegiatan Webinar ini dan memberikan dukungan agar selalu semangat menjalankan praktikum.
Narasumber pertama yaitu Ustadz Deden Ibdu Aqil. yang membahas Motivasi Membaca Al-Qur’an di Masa Pandemi Covid-19, dalam paparannya beliau menyampaikan:

“Rasulullah saw. telah bersabda : “seorang laki-laki bangkit menuju Rasulullah saw sewaktu beliau berada di atas mimbar, seraya bertanya : siapakah manusia yang paling baik? Beliau menjawab : sebaik-baik manusia adalah yang paling baik Al-Qur’annya diantara mereka, yang paling paham tentang agama Allah diantara mereka, yang paling bertaqwa kepada Allah diantara mereka, yang paling menyuruh berbuat baik, yang paling mencegah orang dari kemungkaran dan yang paling erat hubungan kasih sayangnya (silaturrahimnya)” (HR. Ahmad, At-Thabrani dan Al-Baihaqi). Adapun akibat menyepelekan membaca al-Qur’an yakni:
- Sedikit berkah dalam hidupnya
- Syetan selalu menyertainya
- Memiliki jiwa yang hampa
- Tertundanya pertolongan Allah
- Diberikan kehidupan yang sempit
- Di akhirat kelak menjadi buta” tuturnya.
Ustadzah Siti Marwani sebagai narasumber kedua membahas mengenai Al-Qur’an sebagai Penuntun Hidup. Ustadzah Marwani menjelaskan bahwa membaca Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang dapat kita lakukan di masa pandemi ini.

“Hikmah di balik virus Corona ini yakni salah satunya manusia harus banyak melakukan aktivitas positif dan menjauhi aktivitas negatif. Aktivitas positif misalnya berolahraga secara teratur, beribadah, berbuat ke-baikan (sedekah, infak atau sumbangan) kepada yang membutuhkan dan aktivitas positif lainnya, sedangkan aktivitas negatif misalnya minuman keras, perjudian, perzinaan dan aktivitas negatif lainnya. Masyarakat pun jadi lebih banyak memiliki waktu di rumah yang bisa digunakan untuk mempertebal keimanan kita dengan beribadah kepada Allah swt. Adapun terdapat 4 langkah agar lebih dekat dengan Al-Qur’an yakni dengan membaca, menghafal, mentadaburi, dan mengamalkan Al-Qur’an.”
Sesi terakhir webinar adalah tanya jawab dari peserta webinar kepada narasumber. Ada 5 pertanyaan yang diberikan oleh peserta, yang kemudian diserahkan kepada kedua narasumber yang kemudian dijawab dengan jawaban terbaiknya. 3 pertanyaan diantaranya yakni dari M. Fajar Ramadhan yakni “seperti yang kita ketahui bahwa Al-Qur’an merupakan sebuah bacaan yang insyaallah akan menjadi syafa’at di akhirat nanti bagi pembacanya. Namun, apakah bisa Al-Qur’an menjadi sebuah mudhorot bagi pembacanya di akhirat nanti? Kalau iya apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut agar tidak terjadi?”. Pertanyaan dari Aida Nuraini yakni “ketika kita mengajar Al-Qur’an, kepada orang yang baru belajar dari nol dengan usia sudah 40 tahun ke atas, apakah ada tips, dan trik atau metode agar penyampaiannya itu dapat dipahami dengan usia seperti itu?”. Pertanyaan dari Siti Maulidya Chairunnisa yakni “apakah ada tips untuk bisa konsistensi menghapal, muroja’ah hafalan baru, muroja’ah hafalan lama, dan tilawah agar semuanya seimbang”. Webinar ditutup dengan pembacaan do’a oleh MC. Semoga, Webinar Motivasi Al-Qur’an “Terangi Era New Normal dengan Al-Qur’an” dapat memotivasi dan menambah ilmu bagi masyarakat agar tetap semangat beribadah di masa pandemi Covid-19, walaupun segala aktivitas luar dibatasi dan hanya dapat dilakukan di rumah saja. (nb/ssr/avr/mar)