Lepas Sambut Dosen Fdikom dan Tasyakuran Jelang Ramadhan
Lepas Sambut Dosen Fdikom dan Tasyakuran Jelang Ramadhan
[caption id="attachment_7361" align="aligncenter" width="1024"] Pemateri Problema Pelaksanaan Penyiaran dan Perundang-undangan di Indonesia, Henri Subaiakto memberikan materi melalui Zoom Meeting. (DNK TV/Sifa Sevia)[/caption] Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fdikom UIN Jakarta menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Hukum dan Undang-Undang Penyiaran di Indonesia” secara virtual melalui Zoom Meeting pada Senin (25/4). Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB dihadiri oleh Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Henri Subiakto yang merupakan pemateri “Problema Pelaksanaan Penyiaran dan Perundang-undangan di Indonesia” dan Profesor Ilmu Komunikasi di Institut Komunikasi dan Bisnis London School of Public Relations Jakarta, Rajab Ritonga yang merupakan pemateri “Problema Pendakwah dan Materinya dalam Penyiaran di Indonesia”. [caption id="attachment_7362" align="aligncenter" width="1024"] Materi yang disampaikan oleh Rajab Ritonga melalui Zoom Meeting. (DNK TV/ Sifa Sevia)[/caption]
Rajab Ritonga menjelaskan bahwa pendakwah merupakan komunikator dan bukanlah provokator. “Pendakwah sebetulnya komunikator bukan provokator, bukan mau memanas-manaskan situasi kondisi atau keadaan ya, seharusnya begitu,” ujar Rajab dalam kuliah umum. Ia juga mengatakan bahwa komunikasi massa berkaitan erat dengan teknologi, begitupun dengan pendakwah. Dengan begitu, problematika pendakwah saat ini adalah pendakwah yang menjadi selebriti. “Karena memang sejak awal komunikasi massa itu kaitannya erat dengan komunikasi, sejak pertama kali ditemukan mesin cetak oleh Gutenberg sampai sekarang itu selalu terkait dan mengubah lingkungan masyarakat serta penggunaannya, termasuk di sini adalah penggunaan dakwah,” ucapnya. Saat ini banyak pendakwah di media sosial hanya dengan memiliki banyak pengikut dan penonton dapat dijuluki sebagai dai. “Dia bisa saja menjadi dai, dengan catatan dia memiliki followers, punya subscriber, punya viewers yang banyak dia tiba-tiba menjadi dai,” tambahnya.  
Reporter Sifa Sevia; Editor Belva Carolina
Artikel ini sudah dipublikasikan di web https://dnktv.uinjkt.ac.id/