Penyamaan Persepsi Seleksi Cama S2KPI
[caption id="attachment_8215" align="aligncenter" width="614"]
Penyamaan Persepsi Seleksi Cama S2KPI UIN Jakarta[/caption]
Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran (KPI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan penyamaan persepsi dalam rangka proses seleksi calon mahasiswa MKPI, pada hari Minggu (17/07). Ada 7 orang calon penyeleksi yang akan terlihat, yaitu: Dr. Syamsul Yakin, Dr. Yopi Kusmiati, Dr. Ibnu Qoyyim, Dr. M. Yakub, Dr. Syihabuddin Noor, Dr. Naschihah, dan Dr. Tantan Hermansah.
Semua penguji melakukan diskusi dan membahas berbagai isu terkait dengan kriteria mahasiswa yang layak dan pantas untuk menjadi mahasiswa magister komunikasi. Selain itu juga dibahas indikator-indikator kualitas yang akan digali dan didalami dari setiap calon mahasiswa tersebut, serta tentu saja berbagai hal yang sifatnya administratif.
Forum yang dilaksanakan melalui fasilitas Zoom ini sangat produktif di mana setiap penyeleksi mengemukakan pendapat untuk meningkatkan kualitas dari proses seleksi Cama itu. Misalnya ada yang menekankan aspek metodologi harus diperkuat dalam proses penggalian data ini. Karena mahasiswa yang akan menjadi dan dididik dalam magister itu adalah calon-calon magister yang memiliki gelar keahlian setara peneliti madya. Sehingga kemampuan yang sifatnya metedelogis harus menjadi titik tekan yang cukup kuat.
Sementara dosen penguji lain menekankan bahwa kekuatan menarasikan ide menggali masalah dan kemudian menawarkan bagaimana masalah itu bisa didekati dengan pendekatan komunikasi penyiaran Islam menjadi prioritas. Karena hal ini menunjukkan identitas utama dari calon mahasiswa tersebut.
Ketua Prodi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, Tantan Hermansah menyebutkan bahwa upaya penyamaan persepsi ini penting karena jumlah peminat dari calon magis calon mahasiswa magister KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2022 ini sangat banyak. Di mana jumlah mahasiswa mencapai 52 peminat. Mereka harus melakukan serangkaian seleksi awal seperti mengikuti tes bahasa yang dilaksanakan di tingkat pusat dimana penyelenggaranya adalah Pusat Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lalu setelah itu mereka juga harus mengikuti tes potensi akademik yang dikelola oleh PLP atau atau pusat layanan psikologi.
Hasil dari ketiga tas itulah yang kemudian menjadi bahan utama untuk membuat daftar skala prioritas calon mahasiswa akan diterima yang kemudian nanti disesuaikan dengan kemampuan akademik intelektual yang akan diuji pada hari Senin. [ ]
