Pelepasan Wisuda ke-126 Berjalan Sukacita
[caption id="attachment_9684" align="alignleft" width="300"]
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar pelepasan wisuda ke-126.[/caption]
Pelepasan wisuda UIN Jakarta diadakan secara hybrid yang diselenggarakan pada Rabu, 23 November 2022 lalu. Peserta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam wisuda ke-126 ini melantik mahasiswa sebanyak 180 orang. Di antaranya terdiri dari seluruh mahasiswa calon wisudawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Prodi Kessos sebanyak 25 orang, Prodi KPI 93 orang, Prodi Jurnalistik 3 orang, Prodi MD 29 orang, Prodi BPI 24 orang, dan Prodi KPI S2 2 orang. Sedangkan dari Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) sebanyak 4 orang.

Tak hanya itu, dalam acara tersebut, prodi PMI berusaha menampilkan suguhan terbaik agar berkesan. Kemudian, hal tersebut juga sebagai bentuk penghargaan terakhir kepada para wisudawan. Salah satunya dengan mengundang alumni sebagai narasumber yang telah sukses menempuh karir dengan bekal ilmu yang diperoleh pada saat duduk di bangku kuliah. Hal tersebut bertujuan agar memotivasi, serta memberikan gambaran kepada wisudawan agar tetap semangat menyongsong masa depan dan menjaga nama baik almamater UIN Jakarta.
Materi tersebut diisi oleh Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai Tenaga Ahli Sekretariat Wakil Presiden, Dr. Susianah Affandy, M.Si dengan tema “Menjadi Wirausaha Sosial untuk Indonesia yang Gemilang”. Dalam pemaparannya, Susiana menjelaskan bahwa di dalam hidup hanya terdapat dua pilihan. Yang pertama, lanjut Susianah adalah mencapai mimpi yang kita mau. Hal tersebut tentu menguntungkan diri kita sendiri karena kita hidup sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kedua, kita menjadi sumber daya bagi tercapainya mimpi orang lain. Namun, Susianah berpesan, apabila mahasiswa memilih pilihan yang kedua, jangan pernah menganggap diri sendiri menjadi korban karena telah menjadi sumber daya tersebut. ”Tidak ada pilihan di dalam hidup kecuali dua pilihan itu,” tutur Susianah, Rabu (23/11/2022).



