Manajemen Strategi dalam Kewirausahaan Tingkat Mahasiswa
Manajemen Strategi dalam Kewirausahaan Tingkat Mahasiswa

Manajemen Strategi dalam Kewirausahaan Tingkat Mahasiswa MD UIN Jakarta Selasa (08/03), kelas 4-A Manajemen Dakwah (MD) menggelar webinar bertajuk “Manajemen Strategi dalam Kewirausahaan Tingkat Mahasiswa”. Webinar tersebut menghadirkan Drs. Cecep Castrawijaya, MA sebagai keynote speaker. Webinar tersebut dimoderatori oleh Muhammad Fauzi, dan diisi oleh Anisya Salsabila, Vania Febriana Friskandiar, dan Pebriani Armiasih sebagai pemateri. Webinar tersebut digelar dalam rangka mengisi Mata Kuliah Manajemen Strategi. Keynote Speaker, Drs. Cecep Castrawijaya, MA mengatakan, manajemen merupakan proses pengambilan keputusan yang berbasis pada analisis dan hipotesis terlebih dahulu. Dalam manajemen strategi juga menjadi cara bagaimana menentukan suatu hal. Dalam menentukan sesuatu juga harus didasari alasan yang kuat dan pertanggung jawaban, sehingga keputusan tersebut akan memberi manfaat bagi si pembuat keputusan dan untuk lembaga atau organisasi beserta anggotanya. Vania Febriana Friskandiar menjelaskan, definisi manajemen strategi banyak dikemukakan oleh tokoh – tokoh, antara lain Fred R. David, Husein Umar, Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech, Wheelan dan Hunger, juga John A. Pearce II dan Richard B. Robinson. Manajemen strategi adalah cara terbaik untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut akan tergantung dari kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihanpilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Manajemen strategi juga merupakan himpunan keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang sesuatu organisasi. Manajemen strategi sebagai bidang studi mencakup perhatian yang intergratif mengenai kebijakan organisasi publik dengan penekanan yang lebih berat kepada lingkungan dan strategi. Anisya Salsabila mengatakan, manajemen strategi menjadi penting untuk prediksi perkembangan usaha. Pada awal 70-an manajer yang membuat perencanaan jangka panjang beranggapan bahwa rencana masa depan merupakan perpanjangan dari apa yang telah dilakukan oleh organisasi-organisasi bisnis di masa lampau. Pada perkembangan lebih lanjut, ternyata terjadi perubahan-perubahan yang menjadikan di dunia bisnis dengan terjadinya krisis energi, deregulasi industri, percepatan perubahan teknologi, dan meningkatnya persaingan global yang ditandai oleh munculnya kelompok-kelompok kerjasama global seperti AFTA, APEC, MEE dan sebagainya. Pebriani Armiasih mengatakan, ruang lingkup manajemen strategi mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahap implementasi pimpinan melakukan perumusan strategi operasional, menetapkan sasaran tahunan atau jangka pendek, kebijakan, motivasi pemberdayaan sumber-sumber yang tersedia untuk merealisasikan rencana strategis, dan melembagakan strategi. Tahap pengendalian dan evaluasi pimpinan melakukan pengawasan dalam rangka mendorong kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Pimpinan juga perlu mengetahui atau memonitor kemajuan kegiatan yang telah dilaksanakan. Muhammad Fauzi mengungkapkan, ketika mengambil keputusan namun tidak mencapai tujuannya atau tidak tepat sasaran, maka perlu melakukan evaluasi terhadap manajemen strategi yang belum maksimal. Setelah itu jalani kembali rencana dengan perencanaan ulang, diantaranya bisa dengan  ditentukan lagi tujuan awalnya untuk capai tujuan bersama, menentukan ukuran yang akan dicapai bersama, menentukan tugas-tugas atau langkah-langkah kecil yang sesuai dengan tujuan, mengetahui batasan batasan yang ada, dan mengerjakan sesuai porsinya masing masing.