FDIKOM DAN CSRC UIN SYARIF HIDAYATULLAH ADAKAN WEBINAR PBAK BERKELANJUTAN PENGEMBANGAN KEBERAGAMAAN MAHASISWA: MEMBANGUN GENERASI ISLAM RAHMATAN LIL-ALAMIN

Salah satu wujud kerjasama antara Fdikom dengan Center For The Study Of Relegion And Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah mengadakan webinar untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa baru Fdikom tentang kebangsaan, keindonesiaan dan keislaman. Tema yang diangkat adalah PBAK Berkelanjutan Pengembangan Keberagamaan Mahasiswa: Membangun Generasi Islam Rahmatan Lil-Alamin. Kegiatan diadakan hari Jumat 23 Oktober 2020 pukul 08.00-11.30 melalui platform Zoom dan live streaming You Tube DnK TV. Peserta yang bergabung mencapai 462 partisipan dari semua prodi Fdikom dan merupakan mahasiswa baru. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Dakwah, Pembacaan ayat suci al-Quran, sambutan Direktur CSRC yang diwakilkan kepada Muhtadlirin, Sambutan Wadek 3 Bidang Kemahasiswaan Fdikom Drs. Cecep Castra Wijaya, M.Si, Keynote Speech Dekan Fdikom Suparto, M.Ed, Ph.D, presentasi empat narasumber dan ditutup dengan pembacaan doa bersama.
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Suparto, M,Ed, Ph.D sebagai Keynote Speech menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerjasama yang baik antara Fdikom dengan CSRC dan para narasumber yang bersedia memberikan pencerahana kepada mahasiswa baru tentang Islam Rahmatan Lil Alamin. Dekan Fdikom dalam presentasinya: Pengembangan Keberagaman Mahasiswa Membangaun Generasi Islam Rahmatan Lil Alamin menjelaskan karakterristik generasi baru rahmatan lil alamin adalah bersikap ramah dan selalu ingin tahu, berprestasi, peduli terhadap lingkungan, bersifat empaty, inklusif, mengemban misi dakwah Islam yang kokoh, toleran, menghargai kemanusiaan dan unggul secara Head, Heart dan hand. Kegiatan webinar ini adalah bagian integral dari Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru, dengan harapan mahasiswa sukses mengemban misi Islam Rahmatan Lil Alamin.
Pemaparan webinar PBAK Berkelanjutan Pengembangan Keberagamaan Mahasiswa: Membangun Generasi Islam Rahmatan Lil Alamin dibagi menjadi dua sesi. Sesi 1: Moderasi Beragama Di Kalangan Milenial disampaikan oleh Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si dan Irfan Abu Bakar, MA dengan moderator Drs. Cecep Castra Wijaya, M.Si. Dan sesi II: Peran Dakwah Dalam Menangkal Ekstremisme dipresentasikan oleh Dr. Fauzun Jamal, MA dan Idris Hemay, M.Si dengan moderator Muhtadlirin. Rizaludin Kurniawan dengan tema Moderasi Beragama Generasi Milenial Strategi Menangkal Ekstremisme Agama memulai paparannya dengan karakteristik generasi milenial. Terdapat tiga factor terpapar ekstremisme, yaitu psikologi personal, pemicu dan pendorong. Solusi menangkal ekstremisme adalah menerapkan Islam Wasathiyah, pendidikan perdamaian, menjadi juru damai dan bersikap positif. Irfan Abubakar melalui tema …. Membagi presentasinya menjadi tiga bagian, yaitu Idiologi Ekstremis, Narasi Ekstremis dan Narasi Ekstremis memikat. Islam berhadapan dengan Ektremisme adalah sesuatu yang sangat berbeda. Islam mengajarkan taat pada batasan dan aturan, menjaga persatuan, menghargai perbedaan, menghargai, memberikan kemudahan dan kelapangan, sesuai dengan fitrah. Sedangkan Ekstremisme menanamkan melampaui batas, menyulut perpecahan, memaksa keseragaman, menjerumuskan kesulitan dan kesukaran, bertentangan dengan fitrah manusia.
Fauzun Jamal memaparkan Dakwah Generasi Milenial: Menyelamatkan Umat Untuk Membangun Bangsa menjadi empat bagian yaitu, Generasi Milenial, Islam wasathiyah, Konstruksi Dakwah Ekstremisme dan Dakwah Tanmawiyah. Konsep dakwah Tanmawiyah adalah dakwah yang ramah terhadap kebangsaan, keberagaman, kemanusiaan, keadilan, amar ma’ruf nahi munkar, menghargai potensi dan memberikan solusi. Idris Hemay melalui tema Dakwah Melawan Idiologi Ekstremisme memaparkan definisi ideology ekstremoisme,Ideologi takfiri yang memecah belah dan materi dakwah melawan ideology ekstremisme. Terdapat delapan materi yang dapat dikembangkan untuk melawan ekstremisme, yaitu toleransi, Islam agama yang damai, meluruskan makna jihad, promosikan konesp Ham Islam, meluruskan makna Thagut, meluruskan makna al-Wala wal al-bara, Penyelesaian konflik dengan damai, dan menjadi muslim yang baik tidak harus dengan khilafah.
Kegiatan webinar PBAK berkelanjutan diakhiri dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Sulthani mahasiswa Jurnalisti 2019. Semoga kerjasama antara Fdikom dengan CSRC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkesinambungan dan memberi maslahat bagi umat, bangsa, negara dan agama. Insya Allah. (Zak/mar)