FDIK Gelar Tahlil Virtual Wafat Almarhum  DR. KH.A. Ilyas Ismail, MA
FDIK Gelar Tahlil Virtual Wafat Almarhum DR. KH.A. Ilyas Ismail, MA
Keluarga besar sivitas akademika Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Takdir Allah Sangat Indah. Inna lillahi wa Inna Ilaihi rajiun: yang bersumber dari Allah akan kembali kepada Allah. Satu lagi dosen terbaik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berpulang keharibaanNya. Dr. KH. A. Ilyas Ismail, MA wafat pada hari Minggu 20 Juni 2021. Untuk mendoakan dan mengenang almarhum, FDIK menggelar Tahlil Virtual via Zoom pada pukul 19.30 sampai 22.00 WIB. Hadir memberikan doa Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Prof. Dr. Zulkifli, MA, Dekan FDIK Suparto, M.Ed, Ph.D, dekan dari beberapa UIN, IAIN dan PTKIS, Guru besar, Dosen dan Mahasiswa. Acara dipandu Ust. Muhammad Zen, MA. Diawali dengan pembacaan  Tahlil dan Yasin Bersama dipimpin KH. Wahidin Saputra, MA dan doa Prof. Dr. Munzier Suparta, MA, sambutan dekan dan warek 1, Taushiyah Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA dan doa Dr. KH. Ahmadi Raojali, MA.

Dekan FDIK menyampaikan empat hal. Pertama, Tidak banyak orang alim yang mau berbagi ilmu. Al-Marhum Dr. KH. A. Ilyas Ismail, MA adalah salah satu dari yang tidak banyak itu, pribadi yang sangat terbuka dan mau berbagi ilmu. Kedua, Kiprah almarhum sangat luar biasa, sebagai Asesor BAN PT, dosen di FDIK, aktif di Universitas Islam As Syafiiyah, Dewan Pengawas Syariah, penulis dan pendakwah. Ketiga, Terkenang dengan ceramah al-marhum saat halal bihalal FDIK 25 Mei 2021 tentang esensi orang yang kembali, menang dan lima hakikat fitrah manusia. Keempat, FDIK kehilangan yang amat dalam dan semua bersaksi al-marhum min ahlil khair, min ahlil janah. Warek 1 bidang akademik Prof. Dr. Zulkifli, MA atas nama Rektor menyampaikan rasa duka dan merasa kehilangan sosok dosen yang ustadz, kiyai, intelektual dan ulama. Al-marhum sedang dalam proses penilain Guru Besarnya. Sebagai ketua Pusat Kajian Moderasi Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Al-Marhum PNSnya bareng dengan Ibu Rektor. Wafatnya al-marhum adalah pelajaran buat kita semua, al-marhum orang baik semoga kuburnya menjadi taman surga untuknya.

Prof. Dr. KH. Asep Usman Ismail, MA dalam taushiyahnya sangat  menyentuh, membawa semua yang hadir di zoom larut dalam perenungan yang dalam tentang hakikat kehidupan dan kematian. Rasa sedih dan berduka yang dirasakan manusia adalah anugerah Allah SWT. Hal yang wajar dan manusiawi dari sisi kemanusiaan, yang tidak boleh adalah berlarut-larut dalam kedukaan. Kematian adalah pintu dan setiap kita pasti akan memasukinya. Kematian adalah migrasi, kematian adalah kebutuhan, dan kematian adalah meninggikan derajat orang mulia yang direndahkan di dunia.  Terdapat lima perkataan malaikat terhadap orang yang beriman dan istiqomah setelah wafat (QS.Fushilat: 30-31), yaitu: Jangan Takut (laa takhafuu), Jangan Sedih (laa tahzanuu), kabar gembira surga (absyiru bi al-janah), kami penolong kamu (nahnu auliyaukum), dan kamu memperoleh apa yang diinginkan (lakum fiha ma tasytahi anfusukum). Setelah taushiyah dirangkai dengan doa yang sangat khusyu oleh Dr. KH. Ahmadi Rojali, MA.

Kesan dan pesan disampaikan oleh Dr. KH. Sunandar Ibnu Nur, MA dosen FDIK dan Dr. Idris Hemay, MA perwakilan CSRC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semua merasa kehilangan dan berduka yang amat dalam atas wafatnya Dr. KH. A. Ilyas Ismail, MA dan bersaksi bahwa almarhum min ahlil khair wa al Jannah. Insya Allah. (Zak)